Sabtu, 16 Januari 2016

PENELITIAN ILMIAH

PENELITIAN ILMIAH

  1. PENGERTIAN KARYA TULIS  ILMIAH
        Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
    1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
    2. Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
    3. Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.
Selanjutnya, yang dimaksud pengetahuan ilmiah  adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang dihimpun dengan metode ilmiah (Kemeny dalam The
Liang Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya disebut dengan “ilmu”. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama mengenai ilmu, yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The Liang Gie, 1997).
Selanjutnya berpikir ilmiah mengandung makna bahwa orang yang berpikir ilmiah selalu memiliki sikap skeptis, analitis, dan kritis dalam menghadapi fenomena masyarakat yang terjadi. Sementara itu, dengan metode ilmiah berarti  bahwa ilmu pengetahuan diperoleh dengan prosedur atau langkah-langkah dan struktur yang rasional (The Liang Gie, 1997). Dalam kegiatan ilmiah tercermin adanya proses kerja yang  menggunakan metode keilmuan yang ditandai dengan adanya argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan, serta dukungan fakta empirik. Di samping itu juga ada analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoretik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji. Kegiatan ilmiah dapat berupa : (1) Penelitian (research), (2) Pengembangan (development), dan (3) Evaluasi (evaluation)
  2.  LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH
Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :
  1. Perumusan Masalah
Untuk memulai penulisan artikel,  kita harus menapatkan suatu pemasalahan. artikel. Dari permasalahan ini kita bisa menelorkan suatu tema atau topik yang lebih spesifik yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini dapat diangkat suatu judul artikel.
 Pada dasarnya ada banyak permasalahan yang mengitari kehidupan kita seperti permasalahan relevansi pendidikan, kemiskinan, lingkungan hidup, sosialisasi politik, suksesi kepemimpinan nasional, ketergantungan di bidang teknologi, dampak negatif proses industrialisasi, dan masih banyak yang lain lagi. Kita bisa memilih salah satu atau beberapa permasalahan tersebut untuk kita angkat sebagai topik penulisan artikel. Untuk memilih  permasalahan tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1)   Permasalahannya yang actual dan up to date (‘hangat” dan  “menggigit”), sehingga menarik perhatian pembaca.
2)   Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni, sehingga kita lebih mudah untuk memper-tanggung-jawabkannya  secara ilmiah.
3)   Permasalahan tersebut memang sangat urgen di dalam masyarakat, dan perlu segera mendapatkan pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami kesulitan untuk mencari masalah. Seolah-olah dunia sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah. Padahal, kalau kita mau merenung, banyak sekali masalah yang cukup menarik untuk ditulis. Permasalahan bisa kita temukan dari pengalaman maupun teori-teori. Apabila sulit mencari permasalahan, langkah yang perlu dilakukan adalah :
         a)  Bacalah  teori  dari  berbagai b uku dan  sumber  sebanyak
                       mungkin.
b) Bacalah laporan-laporan hasil penelitian, termasuk skripsi dan tesis
b)   Biasakan mengamati dan merenungkan segala fenomena yang terjadi  di  sekeliling kita.
Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan intuisi yang kita miliki sehingga akhirnya kita memiliki tingkat kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap berbagai fenomena dan regularitas sosial budaya dan alam yang ada di sekeliling kita.
b. Pengembangan Hipotesis
          Hipotesis  perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhada masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
c. Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bisa didukung data-data yang memadai. Data yang kita ambil  bisa data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kebutuhan kita.  Juga tidak harus berupa data primer, data sekunder pun bisa kita gunakan. Dalam langkah ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang, hukum-hukum yang telah mapan, dan juga  teori-teori yang ada bisa kita perlakukan sebagai data yang bisa mendukung atau membantah hipotesis yang kita ajukan.
Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai dengan benar, maka akan terasa bahwa artikel atau karya tulis yang kita buat akan menjadi lebih utuh. Di samping itu hasil karya tulis kita pun akan semakin berbobot dan menarik untuk dibaca. Seandainya karya tulis itu akan digunakan sebagai landasan pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan akan mendapatkan landasan yang lebih akurat.
      d.  Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan akurat, kita sebaiknya banyak membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya tulis kita, memberikan  saran atau  himbauan,   sesuai dengan temuan karya tulis kita tersebut.
   Ke empat langkah di atas itulah yang perlu kita pegang dalam mengembangkan gagasan dalam penulisan artikel ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu juga diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya tidak harus eksplisit. Bahkan jangan sekali-kali mengeksplisitkan empat langkah tersebut dalam karya tulis ilmiah (papaer/makalah/artikel), karena justru akan mengganggu pembaca dalam  memahami inti karya tulis tersebut.
Masing-masing langkah tidak perlu dirumuskan dan dibuat sebagai sub­bahasan. Susunlah sistematika artikel seluwes mungkin. Namun, dari sistematika itu, yang penting kita harus memiliki dan melakukan empat langkah itu secara implisit entah pada pokok bahasan mana saja asalkan masih logis dilihat dari kronologisnya.
3. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH
        Karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan, sesuai dengan Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya menurut Suhardjono, (1995) dapat dikelompokkan sebagai berikut:
NO.
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
PENGELOMPOKAN
KARYA TULIS ILMIAH
1
Karya (tulis ) ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang pendidikan Laporan kegiatan ilmiah
Laporan Kegiatan ilmiah
2
Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam pendidikan, Tulisan Ilmiah
Tulisan Ilmiah
3
Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa
4
Prasarana yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
5
Buku pelajaran atau modul buku
Buku
6
Diktat pelajaran
7
Karya penerjemah buku pelajaran / karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
      Sumber: Suhardjono, 1995.Tabel di atas menunjukkan adanya berbagai jenis karya ilmiah,              namun di dalam tulisan  inihanya akan dibahas secara sekilas tentang karya tulis ilmiah yang          berbentuk  makalah, paper, artikel ilmiah, serta buku (modul dan diktat/buku teks).
a. MAKALAH, PAPER DAN ARTIKEL ILMIAH
          1) Pengertian Makalah, Paper, dan Artikel Ilmiah
Makalah merupakan naskah yang sistematik dan utuh yang berupa garis-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tersebut.
Paper, adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan para akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3)
Artikel ilmiah, adalah sebutan khusus untuk makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu, yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau penerbitan  khusus lain, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika dan isi makalah ilmiah.
2) Format Makalah/Paper/Artikel
Format dasar dan umum dari makalah dengan sistematika pokok, diantaranya meliptui:
a.    Judul
b.    Pendahuluan/Latar Belakang Masalah
c.    Permasalahan/ Rumusan Masalah
d.    Kajian Teori
e.    Pembahasan
f.     Kesimpulan
g.    Saran
h.    Penutup
i.      Daftar Pustaka
Satu hal yang sangat penting untuk selalu diingat ialah: segeralah menulis di saat permasalahan ditemukan. Kalau permasalahan tersebut tidak segera ditulis akibatnya akan semakin kabur dan lama-lama hilang. Akhimya kegiatan menulis karya ilmiah menjadi terkatung-katung lagi. Alangkah baiknya menginventarisir banyak permasalahan. Dari inventarisasi itu, pilihlah satu atau dua yang memiliki daya tarik paling kuat, kemudian kembangkan dua atau tiga buah topik yang bisa dibahas menjadi sebuah tulisan ilmiah.
Kalau topiknya telah dirumuskan, maka bangunlah kisi-kisi (outline) pembahasannya untuk masing-masing topik. Dari kisi-kisi itu akan kita lahirkan secara detail pembahasan yang bisa mengikuti pendekatan ilmiah seperti yang telah kita kemukakan di muka. Dalam membangun kisi-kisi itu harus memperhatikan alur pikir dan logika yang runtut dan sistematis. Jangan sampai memiliki outline yang logikanya melompat-lompat, apalagi jungkir balik.
b. BUKU
Buku merupakan karya tulis yang dapat berupa modul, buku pelajaran, diktat maupun karya terjemahan. Sebagai karya ilmiah, kerangka sajian isi buku harus memiliki kebenaran ilmiah. Di samping itu,  buku diharapkan menarik dan mudah dipahami oleh pembaca, serta yang paling penting adalah bermanfaat untuk memecahkan masalah kehidupan masyarakat. Berikut ini disajikan perihal modul dan diktat/buku teks.
1. Modul
Menurut Suharjono (1995), modul merupakan materi yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembaca diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut, dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran mandiri siswa. Sementara itu menurut Rusell dalam Suharjono (1995), modul merupakan suatu paket pembelajaran berkaitan dengan unit pelajaran (subject matter) terkecil memuat sebuah konsep tunggal. Sebuah modul merupakan upaya untuk membelajarkan siswa secara individual dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa menguasai satu unit pelajaran sebelum pindah ke unit yang lainnya. Selanjutnya menurut Panduan Operasional Penulisan Modul, Universitas Terbuka, format modul adalah sistematika penyajian materi dan proses belajar mata kuliah yang isinya mencakup tinjauan mata kuliah, sajian materi masing-masing modul, daftar kata-kata sulit, dan daftar pustaka. Sajian materi modul mencakup Pendahuluan, Kegiatan Belajar (KB), Rampungan tes formatif setiap KB, dan Kunci jawaban tes formatif.
Supriyatno (2001: 10) mengemukakan manfaat/kelebihan modul antara lain: (1) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang seragam pada kelas besar, namun landasan belajar secara individual lebih tinggi;  (2) Adanya fleksibitas bagi sisa dan guru untuk pembelajaran unit kecil pelajaran yang dapat disusun dalam suatu format yang beraneka-ragam;  (3) Menyiapkan kebebasan siswa yang maksimal dalam belajar secara independen;  (4) Menyiapkan partisipasi aktif siswa;  (5) Bila digunakan secara baik, membebaskan guru  mengajar materi yang sama secara berulang-ulang dalam suatu kelas; dan  (6) Dapat dirancang untuk membangkitkan interaksi antarsiswa dalam belajar.
Kerangka Isi Modul menurut PPPG adalah  sebagai berikut :
Pendahuluan
Deskripsi Singkat materi
Relevansi
Tujuan Pembelajaran
Penyajian
Judul kegiatan belajar
Petunjuk belajar
Uraian materi
Latihan / Tugas
Rangkuman
Penutup
Tes Formatif
Kunci Jawaban
Umpan balik dan Tindakan lanjut
b. Diktat / Buku Teks
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata pelajaran / bidang studi yang disampaikannya dalam proses pembelajaran. Biasanya diktat hanya diedarkan dalam lingkup terbatas.
Greene dan Pretty dalam Supriyatno (2001) merumuskan beberapa fungsi buku teks sebagai berikut :
1) Mencerminkan suatu sudut pandang mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
2) Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan variasi sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
3) Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan betahap mengenai ketrampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi.
4) Menyajikan secara bersama–sama dengan buku manual yang mendampinginya yaitu metode dan sarana pembelajaran untuk memotivasi siswa.
5) Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
6) Menyajikan bahan/sarana belajar, evaluasi dan remendial yang serasi dan efektif.
   Penyusunan diktat / buku teks hendaknya relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum yang berlaku, serta mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penyusunan diktat / buku teks hendaknya memenuhi criteria tertentu. Menurut Tarigan (1989), kriteria yang dapat digunakan dalam penyusunan diktat/buku teks adalah sebagai berikut
1)    Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip dan sudut pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks tersebut  secara keseluruhan.
2)    Konsep yang digunakan harus jelas sehingga tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman dalam menangkap makna  konsep tersebut.
3)    Relevan dengan kurikulum, terutama apabila buku teks tersebut digunakan untuk konsumsi sekolah.
4)    Menarik minat siswa sebagai pemakai buku teks tersebut.
5)    Menumbuhkan motivasi bagi siswa yang menyenangi dan mau mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut.
6)    Menstimulasi, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa.
7)    Memliki Ilustrasi yang menarik yang sangat diperlukan guna memberikan daya tarik bagi pembacanya
8)    Komunikatif, yaitu mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
9)    Menunjang mata pelajaran yang lain
10) Menghargai perbedaan individu
11) Memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.




sumber : http://singgihadiwijaya123.blogspot.co.id/2016/01/penelitian-ilmiah.html 

Jumat, 15 Januari 2016

PT. PLN (PERSERO) KITSUMBAGUT SEKTOR PEMBANGKIT NAGAN RAYA SUAK PUNTONG – NAGAN RAYA



Laporan Kerja Praktek


PT. PLN (PERSERO) KITSUMBAGUT SEKTOR PEMBANGKIT NAGAN RAYA
SUAK PUNTONG – NAGAN RAYA


Diajukan Sebagai Persyaratan dan Melengkapi Tugas Dalam
Menyelesaikan Studi Pada Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala


Disusun Oleh
                       Nama     : Rizky Syahputra
                       NIM        : 1104102010023




JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa teknik mesin Universitas Syiah Kuala dan dilakukan disuatu perusahaan yang berkaitan dengan disiplin ilmu teknik mesin. Selain itu kerja praktek juga merupakan sebuah wahana yang akan diterjun oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Dalam dunia kerja, semuanya bergerak dalam tataran realistis dan tataran praktis tidak lagi dalam idealitas dan teori. Oleh karenanya, mahasiswa memerlukan sebuah pembekalan yang nyata dan mungkin mampu memfasilitasi dirinya untuk memahami bagaimana dunia kerja yang terkait dengan kompetisinya. Dalam hal ini penulis melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (PERSERO) KITSUMBAGUT SEKTOR PEMBANGKITAN NAGAN RAYA selama satu bulan dimulai dai tanggal 12 Januari 2015 sampai dengan 12 Februari 2015.
Pelaksanaan kerja praktek oleh mahasiswa adalah suatu bentuk langkah awal mempelajari aktifitas langsung tentang penerapan teori kedalam bentuk aplikasi di lapangan, khususnya pada alat-alat pembangkit listrik, sehingga nantinya mahasiswa dapat lebih memahami tentang teori-teori  yang di pelajari di kampus. Penerapan teori kedalam bentuk aplikasi lapangan merupakan permasalahan dan sasaran utama penulis yang harus diselesaikan dan hal tersebut akan dapat diwujudkan dalam kegiatan kerja praktek.
Setiap mahasiswa praktek kerja lapangan ini diwajibkan membuat laporan yang memuat sejarah singkat perusahaan, unit-unit di PT. PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW, dan judul tugas yang akan dibuat adalah Analisa Sistem Proteksi Katodik dan Sistem Maintenance Condenser Type N7500. Dengan adanya judul semua peserta kerja praktek tentunya sudah mengetahui sebahagian kecil gambaran pembangkit listrik.

1.2       Dasar dan Tujuan Kerja Praktek

Dasar penulisan laporan kerja praktek ini menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data yang objektif yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan akhir kerja praktek ini.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengenali dan mengetahui kebutuhan pekerjaan di tempat kerja praktek.
2.      Menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah mereka menyelesaikan studinya.
3.      Mengetahui dan melihat secara langsung penggunaan/peranan teknologi di tempat kerja praktek.
4.      Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama melaksanakan kerja praktek dalam bentuk laporan kerja praktek.

1.3       Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan adalah:

1.      Studi literatur dan mengumpulkan data-data teknis, yang dilakukan dengan cara memperoleh informasi dari pembimbing, dan literatur lain yang berhubungan dengan topik laporan, seperti buku-buku perpustakaan, buku panduan dari perangkat yang digunakan, serta referensi lain yang berhubungan.
2.      Metode obsevasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan.
3.      Interview, yaitu penulis mengadakan tanya jawab langsung dengan pembimbing dan staf engineering lain yang berkompeten di bidang tersebut.
4.      Kumpulan jurnal yang diambil melalui download internet.

1.4       Maksud Pelaksanaan Kerja Praktek

Selain sebagai salah satu syarat tugas akhir, kerja praktek juga sebagai kegiatan mahasiswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, yang tercermin dalam pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara dalam pencapaian perekonomian yang meningkat dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang tinggi, didukung pula oleh tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan perdagangan.

1.5       Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. PLTU Nagan Raya 2 x110 MW berada di Jalan Raya Meulaboh-Medan KM 8.5, Desa Suak Puntong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Waktu pelaksanaan kerja praktek ini di mulai tanggal 12 Januari – 12 Februari 2015.

1.6       Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini kami membuat sistematika penulisan menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut:


-          BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, dasar dan tujuan pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan data, maksud pelaksanaan kerja praktek, tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek serta sistematika penulisan dalam menyusun laporan kerja.

-          BAB II: PROFIL UNIT
Pada bab ini menjelaskan dan menceritakan tentang PT. PLTU Nagan Raya, sejarah berdiri dan awal mulanya, visi dan misi perusahaan, lokasi PT.PLTU Naga Raya dan struktur organisasi serta sistem kerja dan kebijaksanaan personalia yang ada di PT. PLTU Nagan Raya.


-          BAB III: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini di jelaskan secara singkat tentang proses kerja pltu dari tahap awal mempelajari proses Coal & Ash Handling Sistem (CAH), Proses Water Treatment Plant Sistem (WTP), proses boiler sistem, dan kemudian pembahasan mengenai turbin sistem.

-          BAB IV: PEMBAHASAN
Dijelaskan tentang spesifikasi kondensor,  perawatan pada kondensor, baik perawatan yamg dilakukan pada bagian dalam kondensor ataupun pada bagian luar kondensor, serta analisa laju korosi anoda pada kondensor, permasalahan pada kondensor dan solusi yang harus didapat.

-          BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk PT. PLTU Nagan Raya.

-          DAFTAR PUSTAKA
Ini berisi tentang acuan penulis untuk penulisan laporan kerja praktek di PT. PLTU Nagan Raya.













2.1       Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Manfaat Perusahaan
              Visi dan Misi PT. PLN (PERSERO) Unit Induk pembangkitan Sumatera 1 adalah sebagai berikut :
Ø  Visi
              Diakui sebagai pengelola listrik CFB terbaik di Indonesia dengan tata kelola ekselen yang berwawasan lingkungan dan bertumpu pada potensi Insani.
Ø  Misi
1)      Menjalankan usaha pembangkitan energy listrik yang efesiensi, andal, dan berwawasan lingkungan.
2)      Menerapkan tata kelola pembangkitan dengan pengimplementasikan EAM dan OPI.
3)      Mengembangkan SDM dengan budaya saling percaya, intregritas, peduli dan pembelajar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Ø  Motto
                        “Bersama kita maju“.










Ø  Tujuan
1)      Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.
2)      Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga  listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
3)      Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.
4)      Mengoperasikan pembangkit  tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, kehandalan, efisiensi, maupun kelestarian lingkungan.
5)      Mengembangkan budaya perusahaan yang  sehat  diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.
















2.2       Sejarah PT. PLTU Nagan Raya 2x110 MW
              PT. PLN (PERSERO) sektor Nagan Raya berawal dari cikal bakal pembangunan Proyek 10.000 MW penugasan pemerintah kepada PT. PLN (PERSERO) pada tahun 2006 sesuai perpres RI No. 71 tahun 2006 pada tanggal 5 juli 2006, proyek tersebut terletak di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, pada akhir tahun 2011 menjelang direncanakannya Commercial on date baru dibuat Kepdir PT.PLN pembentukan pusat listrik di bawah PT.PLN (PERSERO) Sumatera Bagian Utara sektor pembangkit Lueng Bata yang terletak di Ibu Kota Provinsi  Banda Aceh.
              Keputusan direksi selanjutnya muncul pada bulan juli 2012 yang mengubah pusat listrik Nagan Raya menjadi sektor Nagan Raya dan sektor Lueng Bata menjadi pusat listrik sesuai dengan SK Dir No. 285.K/DIR/2012 dan No.28.K/DIR/2012. Pada saat perubahan status tersebut PT.PLN (PERSERO) sektor pembangkit Lueng Bata baru saja menerima pelimpahan PLTD sewa di Grid 150 KV dari PT. PLN (PERSERO) Wilayah Aceh ke PT. PLN (PERSERO) KITSBU sehingga bertambah dua lokasi lagi yakni PLTD Pulo Pisang dan PLTD Cot Trueng.
              Proyek-proyek yang digabungkan menjadi satu kedalam induk Unit Bisnis PT. PLN (PERSERO) Unit Induk pembangunan pembangkitan Sumatera 1 diantaranya terdiri dari:
Ø  PLTU Nanggroe Aceh Darussalam (Nagan Raya) 2x110 MW
Ø  PLTU Sumatera Utara ( Pangkalan Susu) 2x220 MW
Ø  PLTU 1 Riau (Bengkalis) 2x10 MW
Ø  PLTU 2 Riau ( Selat Panjang) 2x7 MW
PLTU Kepulauan Riau (Tanjung Balai Karimun) 2x7 MW





Ø  Manfaat Perusahaan
Adapun manfaat dari perusahaan ini adalah sebagai berikut :
Ø  Sebagai pemasok listrik pada system interkoneksi Sumatera pada umumnya dan Aceh pada khususnya.
Ø  Mendorong kegiatan ekonomi di sekitar Unit Pembangkit.
Ø  Menyediakan lapangan kerja baru.
Ø  Memacu perkembangan industri
Ø  Lokasi PLTU Nagan Raya 2x110 MW
              PT. PLTU Nagan Raya 2 x110 MW berada di Jalan Raya Meulaboh - Medan KM 8.5, Desa Suak Puntong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
 













Gambar 2.2 Lokasi PT PLTU Nagan Raya 2x110 MW


Ø  Struktu Organisasi
             Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, di dalam organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya menghasilkan departemen-departemen dan Job Description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi tergantung pada sistem menajemen  yang baik, yang mana untuk ini diperlukan struktur organisasi  yang fleksibel  dan berkembang sesuai dengan kondisi  yang dihadapi perusahaan.
2.3     Sistem Kerja dan Kebijaksanaan Personalia
System kerja di PT. PLTU Nagan Raya  meliputi dua macam yaitu:
1)      Sistem kerja shift
            Sistem kerja shift adalah sistem kerja dimana karyawan bekerja secara efektif setiap hari (tidak mengenal hari libur kerja atau nasional). Karyawan PT. PLTU Nagan Raya yang bekerja shift adalah karyawan divisi operasi yang bertugas mengawasi kerja mesin disemua unit.
2)      Sistem Kerja Non Sift
            Pada PT. PLTU Nagan Raya, disamping sistem kerja shift terdapat juga kerja non shift yang bekerja secara efektif hari senin sampai dengan jumat (lima hari kerja), dimana pada hari senin sampai jumat jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.30 Wib dengan masa istirahat 12.00 – 14.00 Wib (dua jam).




Pertanyaan Focus
1.      Berapa MW yang dapat di hasilkan perhari di PLTA Nagan Raya?
2.      Sejak kapan PLTA di resmikan?
3.      Apakah masalah yang sering di hadapi di PLTA?
4.      Berapakah biaya operasional perbulan untuk menjalankan kinerja PLTA secara maksimal?



Sumber : Rizky Syahputra Universitas Syiah Kuala Aceh 2015